Kegagalan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Menjamin Keamanan Presiden

Ah dah dua kali kajadian Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) kecolongan. pertama di bali kemudian di bandung... sekarang yang jadi masalah itu adalah tindakan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang berlebihan menanggapi aksi penerobosan itu. kalau dibali itu kan karena tidak sengaja dan pelaku tidak tau menahu soal aturan sterilisasi daerah yang ada presiden. kemudian yang di bandung itu kan cuma mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasinya yang tak pernah didengar atau disediakan wadah untuk menyampaiakn aspirasi. makannya dia nekad menerobos agar aspirasinya bisa didengar. sayangnya dia malah jadi bulan-bulanan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). sempat ditahan satu malam di polres setempat dan dikeluarkan tadi pagi dalam keadaan muka babak belu penuh lebam dan ada jahitan dikepala. inikah wajah dari brutaliatas Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)? bisa disimpulkan sendiri lah.. kalau begitu mana azas kebebasan  menyampaikan aspirasi, mana keterbukaan pemerintah terhadap aktivis bangsa? harusnya hari sumpah pemuda dijadikan refleksi bagi pemerintah bahwa banyak ide, gagasan, dan haarapan ada pada pemuda bangsa, salah satunya para mahasiswa..

ini berita dari yahoo, masuk di liputan6.com

Aktivis Hima Persis Jabar Dilepaskan

Liputan6.com, Bandung: Kelelahan tampak di wajah Iqbal Sabarudin, aktivis yang juga Ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) Persis Jawa Barat, usai dilepaskan tim penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Bandung, Sabtu (29/10). Namun, Iqbal yang sempat semalam mendekam di kantor polisi, masih akan menjalani pemeriksaan lanjutan pada Senin lusa.

Pengurus Hima Persis Jawa Barat menyayangkan sikap Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang dianggap berlebihan saat mengamankan Iqbal. Kemarin, Iqbal diamankan Paspampres setelah menerobos masuk lapangan Stadion Siliwangi, saat perayaan Hari Sumpah Pemuda yang dihadiri Wakil Presiden Boediono [baca: Seorang Pemuda "Nyelonong" di Hadapan Wapres].

Insiden di Bandung ini adalah kejadian kedua setelah empat hari sebelumnya Nyoman Minta, tukang kebun hotel di Nusa Dua, Bali, tanpa sengaja menerobos penjagaan ketat paspampres yang mengamankan kegiatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tak berbeda dengan Iqbal, Nyoman Minta pun sempat diperiksa intensif kepolisian setempat meski belakangan dilepaskan.

Beberapa hari dicekam rasa takut, Nyoman Minta mencoba kembali bangkit dan menggelar ritual bersih diri sekaligus buang sial. Sepeda onthel yang menemani aktivitas kesehariannya tak luput dari ritual ngulapin [baca: Nyoman Minta Gelar Upacara Buang Sial].(ANS)