Awan Cumulonimbus merupakan awan dengan massa besar. Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi BMKG Hary Tirto Djatmiko menuturkan, bentuk awan ini seperti bunga kol besar berwarna abu-abu yang menggantung di langit. Menurut wikipedia Kumulonimbus (Cb) adalah sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.
Awan ini terbentuk sebagai hasil ketidakstabilan atmosfer. Gesekan partikel-partikel di dalamnya dapat menimbulkan muatan listrik. "Biasanya lebih banyak terjadi di masa transisi atau pancaroba," tutur Hary.
Saat masa pancaroba, biasanya cuaca pagi hari cerah dan terik dengan kelembaban tinggi yang memicu rasa gerah. Pada waktu-waktu ini, proses pembentukan awan tengah berlangsung. Awan terus berkumpul semakin lama semakin besar.
Konon awan inilah penyebab kecelakaan dari pesawat air asia QZ8501. Pesawat ketika didalam awan ini seperti kertas tertiup angin. Bahkan jika salah perhitungan pesawat bisa meledak.
0 comments:
Post a Comment